Sajian Khusus

Membangun Ekosistem untuk Memunculkan Lapisan Pemikir Kebudayaan Batak

Khazanah budaya (benda dan tak benda) Batak yang memang kaya—kitab Batak Art and Culture yang ditulis dokter Jamaluddin S. Hasibuan serta Batak Sculpture karya Achim Sibet—Bruce W. Carpenter menjadi bukti keeksotikan dan keragaman budaya benda ini—sedari dulu juga menjadi kajian orang Batak yang sedang menjalani pendidikan terutama di jenjang pascasarjana.

Terkini

Membangun Ekosistem untuk Memunculkan Lapisan Pemikir Kebudayaan Batak

Khazanah budaya (benda dan tak benda) Batak yang memang kaya—kitab Batak Art and Culture yang ditulis dokter Jamaluddin S. Hasibuan serta Batak Sculpture karya Achim Sibet—Bruce W. Carpenter menjadi bukti keeksotikan dan keragaman budaya benda ini—sedari dulu juga menjadi kajian orang Batak yang sedang menjalani pendidikan terutama di jenjang pascasarjana.

Alasan Mengapa Pusuk Buhit Begitu Penting Bagi Orang Batak Beradab

Begitupun, Pusuk Buhit maha penting bagi orang Batak terutama dari angkatan lama. Serupa Olympus yang merupakan gunung mitologis Yunani, dia dianggap: sakral dan kramat.

Warga Ajibata-Tigaraja-Parapat Mesti Bergerak Sebelum Segalanya Terlambat

Kota wisata Parapat yang terus berbenah (foto: P Hasudungan Sirait/Kalderakita.com

Ajibata sekarang lebih manggalsak [menggelepar] lagi. Pemerintah pusat, lewat kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), telah menghadirkan pelabuhan feri baru di sana. Letaknya di pelabuhan lama yang bersebelahan dengan pelabuhan swasta milik keluarga Tokke Pinggir.

Tak Berduit Meski Pemuka di Asrama Universitas Indonesia

Memberi ulos kepada Megawati Soekarnoputri (foto: Koleksi Keluarga Sabam)

Semula, ungkap Djumontang, dirinya mengira Sabam punya uang untuk membiayai dirinya di Jakarta. Ternyata dia keliru.

Mereguk Atmosfir Kecendekiaan di Menteng, di Rumah Keluarga TB Simatupang

Tahun 1955 Sabam bertolak menuju Jakarta. Kediaman amang uda-nya (pamannya), TB Simatupang, yang ditujunya sesampai di ibukota. Di sana ia mau menumpang.

Melanjut ke Medan Setelah Sempat Mengungsi dan Putus Sekolah

Dari Siantar keluarga Sabam yang dipimpin Elam Sibuea menuju Tanah Jawa. Sengaja mereka menempuh jalur sepi untuk menghindari persuaan dengan musuh. Jalan setapak, hutan di perbukitan mereka lalui. Seingat Sabam tiga kali mereka masuk keluar hutan dan di sana mereka kerap bertemu dengan laskar republiken dari macam-macam kesatuan.

Sesama `Siantar Man`: Tak Seperti Lungguk Sitorus (DL), Sabam Rajin Bersekolah

Di lingkungan keras Siantar-lah Sabam Sirait bertumbuh menjadi remaja. Namun ia tidak digulung oleh mata pusaran budaya setempat seperti kebanyakan teman sebayanya. Sejak kecil, menurut Djumontang, Sabam sudah disiplin. Si anak sulung ini rajin belajar dan bekerja; jadi berbeda dengan kebanyakan anak di kampungnya. Ia tak suka keluyuran seperti Djumontang, misalnya.

Sia-sia Mencari Tempat Kelahiran di Pulau Simardan

Biografi Sabam Sirait (foto: Koleksi Sabam Sirait)

Ke Pulau Simardan-lah Sabam Sirait pergi suatu ketika. Ia hendak mencari tanah kelahirannya. Waktu itu, sebagai angota Komisi I DPR, ia sedang bertugas ke Kabupaten Asahan yang beribukotakan Kisaran. Ide ke tanah kelahiran tersebut tidak mengada di Jakarta melainkan muncul begitu saja saat dia di bumi Asahan.

`Ruma` Batak dan Kisah Pohon Kehidupan yang Semakin Dihancurkan Indorayon

Limbah Indorayon yang berupa gas, bahan cair, dan bahan padat telah merusak alam Porsea sejak pabrik Sosor Ladang beroperasi tahun 1988. Padi dan ikan mas yang lama menjadi komoditi andalan negeri yang banyak menghasilkan orang hebat ini telah kehilangan mutu dan jumlahnya.

1234 >