Ada Lima Daerah Penghasil Kopi Paling Disukai di Dunia, Mandailing Salah Satunya

Biji kopi terbaik ada di Tanah Batak (foto: blog kopi sumatra)

JAKARTA, Kalderakita.com:  Indonesia merupakan satu dari negara penghasil kopi arabika terbaik di dunia. Popularitasnya tak diragukan lagi. Banyak pecinta kopi dunia mengkonsumsinya.

Kopi Arabika termasuk sulit ditanam karena dia rentan terhadap hama dan cuaca. Kopi yang awalnya hanya tumbuh di Etiopia dan semenanjung Arab ini menutut perawan lebih, seperti memangkas ranting atau batang yang sudah tidak produktif dan terkena hama secara rutin.

Di Indonesia, Kopi Arabika hanya bisa tumbuh di dataran yang memiliki ketinggian 600 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut.

Michael Utama, Wakil Ketua Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), seperti dilansir Kompas, mengatakan kopi Arabika dalam negeri sudah memiliki nama dan peminatnya cukup tinggi. Bukan hanya itu, arabika dari sejumlah daerah di Indonesia memiliki potensi sebagai kopi single origin dengan nilai jual yang amat tinggi di pasar ekspor.

Selama ini kopi Arabika paling banyak dikirim ke Benua Amerika.

Namun Michael menilai jika wilayah Timur Tengah bisa dijadikan sasaran yang cukup potensial untuk menggenjot tingkat konsumsi kopi dengan rasa yang lebih mewah dan kompleks ini.

Kopi arabika Indonesia termasuk populer di dunia karena rasanya yang otentik. Terlebih lagi wilayah Indonesia cukup luas sehingga tiap kebun punya karakter rasa tersendiri.

Ada setidaknya 5 jenis kopi arabika Indonesia yang paling populer di dunia antara lain:

Arabika Sumatera

Kopi arabika Sumatera merupakan varian Indonesia yang paling terkenal di luar negeri khususnya dari Mandailing dan Gayo.

Hal ini erat kaitannya dengan popularitas karena kopi ini yang paling sering dibahas.

Masyarakat Amerika dikenal sangat menyukai jenis kopi ini.

"Pleasant Earthines, Herb and Spice, chocolate and bold body," ujar Michael saat menerangkan soal karakteristik kopi arabika dari pulau ini.

Kopi Mandailing diburu pecinta kopi karena tingkat keasamannya rendah dan kekentalannya yang tinggi.

Kopi Mandailing diburu pecinta kopi (foto: coffindo)

Sedangkan kopi Aceh Gayo memiliki tingkat keasaman rendah dengan aroma rempah yang kuat.

Arabika Toraja

Kopi dengan nama Celebes Kalosi ini paling banyak diekspor ke Jepang.

Keunikannya adalah adanya aroma tanah, kecut, sedikit manis buah dan after taste-nya yang pahit namun tipis.

Kopi arabika Toraja masih diproses dengan metode yang cukup tradisional. Hal inilah yang menjadikan rasanya begitu kaya dan menjadi salah satu varian istimewa dari Indonesia.

Arabika Jawa Barat

Kopi arabika dari Jawa Barat sudah mendunia bahkan sejak zaman sebelum kemerdekaan Indonesia.

Kopi ini pernah mendapat predikat sebagai yang terbaik di dunia pada Specialty Coffee Association of America Expo di Atlanta, Amerika Serikat tahun 2016.

Tak heran jika harganya relatif tinggi dibandingkan jenis kopi lainnya.

Harga kopi hijau dari Bandung bahkan setera dengan kopi Ethiopia yang merupakan negara penghasil kopi terbaik di dunia.

Arabika Bali

Meskipun wilayahnya kecil, Pulau Bali menjadi salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia.

Keunikannya dibandingkan kopi lokal lainnya adalah bebas dari rasa rempah yang kuat.

Kopi arabika Bali Kintamani misalnya memiliki rasa asam segar di mulut dengan after taste pahit. Selain itu, rasanya juga manis sehingga cocok bagi yang tidak terlalu menyukai rasa pahit di lidah.

 Arabika Flores

Wilayah timur Indonesia yang panas ini juga menjadi penghasil kopi Indonesia berkualitas baik. Tingkat kekentalannya yang sedang menjadi salah satu ciri khasnya. 

Selain itu, Michael menyebutkan jika kopi arabika Flores memiliki tambahan rasa buah-buahan cherry. Kenikmatannya juga diperkaya dengan citarasa karamel dan buah apel.