JAKARTA, Kalderakita.com: Pegiat sosial berdarah biru asal Pematangsiantar, Sumatra Utara (Sumut), Togu Simorangkir, tengah mempersiapkan diri untuk melakukan apa yang ia sebut Aksi Jalan Kaki Tutup TPL (PT. Toba Pulp Lestari).
Tak tanggung-tanggung, rute yang akan diambil pria peraih gelar Master of Science bidang Primate Conservation dari Oxford Brookes University, Inggris ini adalah dari Porsea ke Jakarta yang berjarak kurang lebih 1.868 kilometer. Waktu tempuh diperkirakan mencapai 50-60 hari.
Sekadar informasi, Togu merupakan cicit pahlawan nasional Raja Sisingamangaraja XII. Ompung (nenek) dia Purnama Rea Sinambela, putri dari Raja Sisingamangaraja XII.
“Ompungku berusia 13 tahun saat Sisingamangaraja XII dibunuh,” kata Togu mengenang cerita sang nenek.
Kepada Kalderakita.com, dia mengaku tengah melakukan persiapan fisik untuk menjalankan aksi tersebut.
“Setiap hari, rencana berjalan 40 kilometer. Perkiraan selama 2 bulan,” tutur dia.
Apakah aksinya ini dipicu oleh peristiwa bentrokan fisik antara pihak PT TPL dengan masyarakat Desa Natumingka? Ternyata bukan itu saja.
“Akumulasi, sudah muak dan geram,” imbuhnya.
Beberapa waktu lalu, lewat akun media sosialnya Togu mengumumkan dirinya bersama Anita Martha Hutagalung dan Bang Rait berencana melakukan aksi jalan kaki dari Porsea ke Jakarta.
Ia pun menyebut aksinya ini bukan untung menggalang dana. “Aksi ini untuk TUTUP TPL (Toba Pulp Lestar), tulisnya.
“Aku diajarkan Ompungku, Purnama Rea Sinambela, Putri dari Sisingamangaraja XII untuk melawan ketidakadilan dan penindasan,” katanya.
Rencana ini spontan muncul, “karena geram melihat aksi kekerasan TPL terhadap Masyarakat Adat yang terjadi siang tadi,” tulisnya di Facebook.
Ia mengaku telah mendapat restu dari sang bunda, Ompung Nous (Rumondang Gultom).
“Ompung Nous merestui dengan catatan aku harus obati dulu kakiku yang sakit,” tulis ayah dari Nous, Bumi, dan Langit ini.