BALIGE, Kalderakita.com: Dusun Hutagurgur, Desa Aek Tangga, Kecamatan Garoga, Kabupaten Tepanuli Utara, Sumatra Utara di-lockdown setelah hampir separuh warganya dinyatakan positif COVID-19.
Humas Pemkab Tapanuli Utara mengatakan setengah dari populasi penduduk dusun yang totalnya berjumlah 307 orang diminta untuk menjalani isolasi mandiri.
"Ya, satu dusun itu hampir setengahnya terpapar. Warga agak sulit kemarin itu isoman (isolasi mandiri) karena banyak yang tidak memiliki gejala dan berpikir tidak ada penyakit dalam tubuhnya," ujarnya Rabu (19/5), seperti dilansir Tribunnews.
Camat Garoga Budiharjo Nainggolan mengatakan, akses keluar masuk Dusun Hutagurgur sudah dibatasi. Sementara untuk keperluan pengiriman logistik ke dusun, Pemkab telah membuat aturan.
"Kita buat seperti ini, misalkan salah satu warga butuh kebutuhan dapur dan sembako. Maka, petugas kita yang ada di sana akan menghubungi warung terdekat. Kita minta barang belanjaannya di tempatkan di teras rumah warga yang isolasi mandiri. Lalu kita hubungi mereka bahwa barangnya sudah datang," ujarnya.
Masa isolasi mandiri ini berlaku sejak Minggu (16/5/2024) hingga Minggu (30/5/2024). Artinya, selama dua pekan masyarakat menjalani perawatan dan membatasi mobilitas.
Camat Garoga meminta agar seluruh warga yang tinggal di Dusun Hutagurgur membatasi pergerakan keluar masuk dusun agar penanganan Covid-19 berjalan dengan baik.
"Untuk datanya, gugus tugas Kabupaten yang tahu pasti. Misalnya ada warga kita yang mau mengirimkan belanja anaknya ke bank. Ya kita dampingi. Artinya, ini kita lakukan untuk membatasi akses mereka. Dari 16 hingga 30 Mei," terangnya.
Ia menjelaskan bahwa masyarakat dinyatakan harus menjalani isolasi mandiri setelah mendapat pemeriksaan PCR.
"Karena setelah didiagnosa melalui PCR itu kan kemarin, mereka semua tanpa gejala atau OTG. Maka, tak perlu mereka diisolasi di rumah sakit," ungkapnya.