Bagian-2 (habis)
JAKARTA, Kalderakita.com: Sejak awal berdiri, Yayasan Del telah menetapkan misinya, yakni menghadirkan pendidikan tinggi bermutu di daerah terpencil, menyediakan fasilitas pendidikan yang terjangkau, dan mengembangkan kawasan Toba.
Para pendiri yayasan menyadari pentingnya mencetak sumber daya manusia yang mumpuni sehingga kelak mereka dapat berkontribusi membangun kawasan.
Berikut ini lanjutan paparan Rektor IT Del Prof. Togar M. Simatupang terkait kontribusi lembaga pendidikan ini bagi kawasan Danau Toba, seperti disampaikannya kepada awak Kalderakita.com, Rin Hindryati dan P. Hasudungan Sirait:
Sejauh mana kehadiran Del Institute memberi kontribusi bagi pembangunan SDM di kawasan Danau Toba?
IT Del memiliki cita-cita yang luhur dimana warga IT Del terpanggil untuk berkontribusi baik karsa maupun karya bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Kontribusi tersebut dimulai di Kawasan Toba bersama-sama dengan berbagai lapisan masyarakat lokal melakukan perubahan untuk mencapai taraf hidup yang lebih cerdas.
Ir. Patuan P. Simatupang, MPA yang merupakan Ketua Pengurus Yayasan Del meringkas kepedulian sosial ini dalam pernyataan: “IT Del hadir menjadi berkat, berkontribusi besar khususnya bagi masyarakat sekitar, dan memberi contoh keteladanan terutama dalam karakter MarTuhan-Marroha-Marbisuk pada tingkat nasional dan internasional dengan semangat kerjasama dan keinginan untuk berbuat dan melayani dalam peningkatan daya saing lulusan dan karya intelektual”.
Bagaimana dapat mengisi kehadiran IT Del di Kawasan Toba?
Pertama, para pendiri telah meletakkan landasan yang kokoh dengan istilah: “MarTuhan-Marroha-Marbisuk” (3M). Nilai-nilai inilah yang menjadi panduan dalam melaksanakan peran dan panggilan IT Del sebagai lembaga pendidikan tinggi bidang teknologi yang turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kedua, IT Del menganut strategi atau siasat pencapaian cita-cita IT Del melalui karsa dan karya.
Prof. Saswinadi Sasmojo sebagai Guru Besar IT Del menyatakan bahwa “IT Del merupakan perguruan tinggi yang mengemban peran sebagai pengembang budaya dan kecerdasan dalam kehidupan bangsa, yang diwujudkan dengan memposisikan diri sebagai pembaharu dalam membentuk masa depan bangsa (agent of change in shaping the future of the nation), berperan nyata dalam meningkatkan kapasitas nasional dalam ilmu dan teknologi, dan menjadi pelopor dalam meningkatkan berfungsinya ilmu dan teknologi di masyarakat”.
Pengembang budaya (Foto: Istimewa)
Pembangunan SDM yang dilakukan oleh IT Del di Kawasan Toba adalah mendidik dan menghasilkan lulusan yang cakap di bidang teknologi informatika, rekayasa hayati, dan bidang pengembangan bisnis. Selain itu IT Del memberikan pelatihan bagi para guru, pelaku bisnis, dan aparat pemerintah. IT Del juga mengembangkan Sistem Aplikasi yang digunakan di pelayanan publik dan pemberdayaan UKM.
Apa tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan misi yang maha berat, yakni: “Mengoptimalkan manusia paripurna dan memberdayakan masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa”
Salah satu tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan visi tersebut adalah penerapan program dan inovasi yang bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat. Karenaitu, IT Del selalu bekerjasama dengan lembaga maupun pemerintah daerah untuk menjalankan inovasi-inovasi serta pengaplikasian teknologi tepat guna yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.
Upaya-upaya untuk mengoptimalkan manusia paripurna dan memberdayakan masyarakat akan menjadi program berkelanjutandari IT Del sebagai wujud pengabdian ITDel kepada masyarakat. Tantangan selanjutnya adalah merekrut dosen berkaliber untuk secara permanen tinggal di Kampus dan mengembangkant teknologi tepat guna bagi pembangunan daerah.
Bagaimana Amang melihat peran Del 10 tahun dan 20 tahun mendatang?
IT Del berkeinginan kuat sebagai agen pembaharu bagi Kawasan Toba melalui karsa dan karya.
Salah satu isu penting dalam mengukir karya nyata dan menoreh prestasi adalah kesadaran akan adanya keterbatasan, kesulitan, atau hambatan. Karena itu, tujuan dari IT Del adalah menjadi acuan nasional dalam inovasi hemat atau frugal yang merupakan bentuk inovasi dalam keterbatasan yang hasilnya mampu memberikan dampak tinggi bagi masyarakat luas.
Inovasi frugal merupakan bentuk relevansi Tridharma terhadap kebutuhan masyarakat dan secara alamiah berangkat dari keunikan Kawasan Toba yang tampak dari kekayaan budaya, pola ekonomi rakyat, alam, keanekaragaman hayati, kepemerintahan, dan kehidupan sosial.
Untuk mampu melaksanakan inovasi hemat, IT Del perlu mengembangkan suatu budaya akademik dengan menjalankan budaya mutu, budaya inovasi, dan peningkatan kemahiran. Budaya mutu tidak lain adalah melakukan kegiatan berdasarkan standar dan giat melakukan perbaikan (Kaizen).
Budaya inovasi adalah upaya memberikan solusi nyata bagi persoalan pendidikan dan permasalahan sosial. Kemahiran adalah penguasaan mumpuni atas teknologi dan keilmuan kerekayasaan untuk mencari, menjelaskan, dan menjawab persoalan yang ada.
Saat Inagurasi 2018 (foto: Istimewa)
Setiap warga kampus dipersiapkan dan dipanggil untuk bekerja dengan hasil bermutu, menguasai kemahiran teknis, dan mampu melakukan sumbangsih nyata inovasi kepada masyarakat yang merupakan wujud kepedulian sosial.
Berdasarkan tujuan tersebut, diharapkanpada 10-20 tahun mendatang IT Del dapat agen pembaharu bagi Kawasan Toba yang berdampak signifikan pada peningkatan sektor unggulan daerah serta pemberdayaan masyarakat.
Salah satu prakarsa yang dikembangkan oleh IT Del adalah pembangunan pusat herbal dan hortikultur yang mampu menyediakan bibit unggul, budidaya yang produktif, proses pascapanen yang efisien, dan akses pasar yang baik.
Pusat penelitian herbal rencananya akan dibangun di Kabupaten Humbang Hasundutan. Del diminta untuk terlibat. Apa persisnya peran Del?
IT Del diberikan amanah untuk mengelola Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara seluas lima ratus hectare berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dengan Nomor331/ 2020.
IT Del berperan sebagai pengelola kawasan tersebut. IT Del bertanggungjawab untuk perencanaan dan pelaksanaan konservasi hutan, pengembangan teknologi herbal, dan pemberdayaan masyarakat.
Lokasi ini akan menjadi wadah penelitian dan kebun koleksi herbal untuk pengembangan tanaman obat nasional ditambah dengan tanaman hortikultura dan tanaman hutan lainnya yang menjadi sumber pasmanuftah herbal dataran tinggi.
Selain pusat penelitian obat herbal, apalagi rencana Del untuk terlibat mengembangkan potensi kawasan Danau Toba?
Danau Toba merupakan salah satu destinasi super prioritas dimana telah banyak program-program terkait pariwisata yang telah dikembangkan baik oleh kementerian maupun pemerintah daerah.
Kunjungan Menko Luhut ke kawasan hutan di Kecamatan Pollung (foto: Kompas)
Institut Teknologi Del telah beberapa kali terlibat sebagai mitra lembaga dari program Bakti Kominfo, Kemenparekraf, Kemenaker, dan Kemenko Marves dalam pengembangan kawasan tersebut, khususnya untuk digitalisasi.
Melalui skema Bakti Kominfo, diperoleh isu yang perlu ditangani terkait pengembangan wisata pada Kabupaten Toba yaitu literasi digital, digital marketing, hospitality, crafting, bahasa asing, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, diperlukan pelatihan dan sertifikasi untuk mempersiapkan pelaku wisata agar siap go-digital.
Saat ini IT Del sedang mempersiapkan kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Toba untuk membuat suatu platform yang menyediakan informasi persebaran homestay di Kabupaten Toba, serta pengembangan media sosial serta website untuk promosi pariwisata kawasan Danau Toba.
Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) sejalan dengan pengembangan sektor pariwisata pada Kabupaten Toba dikarenakan kedua sektor ini saling mendukung satu dengan lainnya.
Beberapa identifikasi masalah terkait keadaan UMKM Kabupaten Toba pada saat ini mencakup keterampilan pelaku UMKM, kualitas produk, kreativitas, pengemasan, dan digital marketing.
Institut Teknologi Del memiliki kapasitas untuk dapat mendukung dengan adanya pengembangan marketplace, pelatihan untuk peningkatan kemampuan, marketing, dan fasilitator pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan.