Sandiaga Ingin Kopi Nusantara Jadi Nation Branding yang Kuat

Kopi jadi nation branding yang kuat (foto: Kemenparekraf)

JAKARTA, Kalderakita.com: Sebagai salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia, Indonesia patut bangga karena – meminjam istilah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno –  Indonesia populer sebagai episentrum kopi dunia.

 “Kopi ini menjadi produk yang sangat diunggulkan...saya berharap industri kopi akan menjadi tulang punggung penciptaan lapangan kerja, penggerak ekonomi Indonesia termasuk ekspor, dan akan menjadi nation branding Indonesia yang kuat, ” jelas Sandiaga dalam acara NGANTRI (Ngobrol Bareng Mas Menteri), yang disiarkan secara daring melalui akun instagram @pesonaid_travel, Minggu (6/6).

Pemerintah lewat sejumlah program terus berupaya agar produktivitas kopi bertumbuh. Apalagi 96 persen produk kopi Indonesia disumbang oleh perkebunan kopi rakyat. Rata-rata produksi kopi per tahun mencapai 600.000 ton dari 1,3 juta hektare lahan perkebunan kopi.

Jenis kopi yang dihasilkan pun beranekaragam. Bahkan kopi termahal bersebutan kopi luwak yang merupakan hasil fermentasi usus musang (luwak) ada di sini.

Sejumlah daerah memproduksi kopi bercita rasa khusus yang kemudian dikenal sebagai Indonesia Specialty Coffee. Penamaan jenis kopi berdasarkan asal daerah dengan kondisi mikro-iklim yang spesifik seperti curah hujan, paparan cahaya matahari, dan sebagainya.

Kopi Indonesia mendunia (foto: Kemenparekraf)

Beberapa kopi itu termasuk Kopi Sumatra yang terdiri dari Kopi Aceh Gayo, Aceh Ulee Kareeng, Kopi Solong, Kopi Mandheling, Kopi Lintong, Kopi Sidikalang, Kopi Kerinci Padang, Kopi Bengkulu, Kopi Robusta Lampung dan sebagainya.

Ada juga kopi dari beberapa daerah lainnya seperti Kopi Jawa Preanger, Kopi Toraja, Kopi Bali Kintamani, Kopi Flores Bajawa, Kopi Papua Wamena, dan Kopi Papua Moanemani.

Pecinta Kopi

Sebagai pencinta kopi, Sandiaga Uno pun berbagi cerita mengenai kopi favoritnya. Ia mengungkapkan bahwa kegemarannya pada kopi yang disajikan panas, seperti kopi tubruk dan manual brew yang selalu menemani rutinitas hariannya.

Menurut dia, pecinta kopi seperti dirinya banyak jumlahnya di Indonesia sehingga bisa menjadi peluang pasar yang prospektif bagi pebisnis kopi.

Oleh karena itu, Menparekraf Sandiaga berpesan kepada pelaku usaha kopi agar tetap semangat di tengah situasi pandemi COVID-19 serta mencari passion atau menemukan kreativitas baru, karena Kemenparekraf siap memberi program pelatihan dan bantuan untuk meningkatkan peluang usaha dan peningkatan lapangan kerja.

Diantaranya, program Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) untuk permodalan, Apresiasi Kreasi Indonesia, Food Startup, program BEDAKAN (Bedah Desain untuk Kemasan) dan Begerak (Bedah Gerai Kuliner). Serta bantuan pemasaran ke luar negeri atau melalui penyelenggaraan event seperti Kopi Craft Indonesia 2021.

Kopi tubruk, favorit Sandiaga (foto: kompas)

Acara Kopi Craft Indonesia 2021 merupakan kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Summarecon Mall Serpong. Acara tersebut berlangsung selama 10 hari, mulai dari 3 Juni hingga 13 Juni 2021.

Tujuan dari event ini pun untuk meningkatkan pendapatan para pelaku subsektor kuliner, khususnya penjual kopi, menambah awareness masyarakat tentang keanekaragaman kopi Indonesia, sekaligus menyosialisasikan story telling tentang kreasi produk kopi dari bean to cup.

Adapun beberapa kegiatan menarik yang ada di Kopi Craft Indonesia 2021 ini adalah pameran dan bazar, workshop dan edukasi tentang kopi, Manual Brewing Latte Art Competition, dan movie screening.

“Melalui upaya ini diharapkan kopi benar-benar bisa menjadi nation branding yang kuat bagi Indonesia,” kata Sandiaga.