Pianis Ananda Sukarlan Gelar Pementasan di Kaldera Toba Mulai Pekan Depan

Rapsodia Nusantara 2021 Toba (foto: Ditjen Kebudayaan)

JAKARTA, Kalderakita.com:  Pianis terkemuka Ananda Sukarlan bertolak ke Kawasan Danau Toba, Sumatra Utara, pada Senin (14/6). Dia akan berada di sana  seminggu untuk menggelar konser online.  ‘Rapsodia Nusantara 2021 Toba’, namanya.

“Sebelum konser, saya mau bercakap-cakap dulu dengan penduduk lokal,” katanya kepada awak Kalderakita.com, P. Hasudungan Sirat dan Rin Hindryati saat wawancara via zoom hari ini, Kamis (10/6). Tujuannya untuk mendapatkan inspirasi sebelum memainkan piano di lokasi-lokasi yang telah ditetapkan.

Ini merupakan konser online kedua. Yang pertama, tahun lalu saat pentas di sejumlah situs peradaban kuno Nusantara. Mulai dari Candi Prambanan di Yogyakarta, Trowulan di Mojokerto, dan berakhir di Muaro Jambi.

Pianis Ananda Sukarlan (foto: Istimewa)

“Kala itu, saya mensejajarkan peradaban mereka dengan suku bangsa Maccu Picu yang ada di Peru. Mereka sezaman,” kenangnya.

Untuk konser di kawasan Danau Toba, timnya telah menetapkan sejumlah lokasi pementasan,  antara lain di Bakkara, istana Raja Si Singamangaraja. Ia juga akan pentas di Sidikalang, Menara Pandang Tele, Kampung Ulos, dan Tara Bunga Panorama yang ada di Balige.

Konser online juga melibatkan sejumlah musisi lokal,termasuk  vokalis dan pemain biola dari Sumatera Concervatoire di Medan pimpinan Van Ness.

“Kami juga melibatkan pianis yang menang di Ananda Sukarlan Award Piano Competition,” imbuhnya.

Kompleks Istana Raja Si Singamangaraja (foto: P Hasudungan Sirait/Kalderakita.com)

Video konser online ini akan dirilis pada Agustus mendatang bertepatan dengan perayaan hari kemerdekaan Indonesia.

Sejauh ini respons penonton sangat positif.  “Indikasinya, video youtube kami dilihat puluhan ribu orang.”

Perjalanan Panjang

Ananda Sukarlan seperti tak pernah kehabisan ide mengenalkan kekayaan musik Indonesia. Setelah sukses menjadi pianis klasik, lelaki yang  menetap di Spanyol ini  tak lantas diam karena berpuas diri.

Pria lulusan SMA Kanisius Jakarta ini punya mimpi besar yaitu lagu-lagu Nusantara akan dimainkan para pianis dunia. Dengan demikian, orang akan lebih mengenal Indonesia. Itulah ide dasar sehingga dia menggarap ‘Rapsodia Nusantara’ yang ia sebut mirip dengan ‘Hungarian Rhapsody’ karya komposer akbar Franz List.  

Meski ide menciptakan komposisi lalu-lagu daerah bernuansa klasik ini sudah ada sejak 2006, namun baru pada 2007 ‘Rapsodia Nusantara nomor 1’  mewujud. Ceritanya, kala itu, ia diundang oleh Gubernur DKI yang baru terpilih, Fauzi Bowo, untuk memainkan lagu Betawi di acara malam pelantikan. Karya pun ia siapkan.  Itulah ‘Rapsodi Nusantara nomor 1’.

Tak berhenti di sana, Ananda terus menciptakan komposisi lagu-lagu Nusantara. Pada 2013 ‘Rapsodi Nusantara’ sudah 7 nomor.  Yang nomor 7 merupakan lagu dari Sulawesi Selatan. Presiden BJ Habibie meminta ia menciptakannya.

“Saya bersyukur saat ini ‘Rapsodi Nusantara’ sudah mencapai nomor 35.”

Editor: P Hasudungan Sirait