Hari ke-1
JAKARTA, Kalderakita.com: Hari ini, Senin (14/6) Togu Simorangkir, pegiat sosial penggagas aksi jalan kaki Balige – Jakarta, memulai perjalanan panjangnya. Aksi yang ia sebut sebagai “Aksi Jalan Kaki Tutup TPL” merupakan protes terhadap PT Toba Pulp Lestari (TPL) yang dianggapnya sudah kelewatan dalam merusak lingkungan kitaran Danu Toba.
Dalam aksinya, ia ditemani dua aktifis lain, yakni Anita Hutagalung dan Irwandi Sirait.
Untuk berjalan sejauh 1.700an kilometer (jarak Balige – Jakarta), waktu tempuh yang dibutuhkan antara 50 hingga 60 hari. Di Jakarta, ketiganya akan menemui Presiden Joko Widodo. Mereka akan meminta agar PT TPL yang dianggap sudah meresahkan masyarakat, ditutup.
Sore tadi saat awak Kalderakita.com menghubunginya via WA, dia berkabar sudah berjalan sejauh 30 kilometer.
“Hujan deras, berhenti dulu karena campur angin,” tulisnya.
Dia lalu menunjukkan foto dirinya yang berbalut jas hujan. “...Masih pakai jas hujan, habis hujan-hujan jalan,” kata dia.
Malam ini, Togu rencananya akan bermalam di Sipoholon.
“Lagi mandi air panas belerang. Segaar.”.
Ritual adat batak melepas kepergian Togu dan teman-teman (foto: tribun)
Tadi pagi, ritual adat Batak digelar untuk melepas mereka. Prosesi dilakukan di area Makam Raja Sisingamangaraja XII, Soposurung, Balige yang dihadiri para tetua dari delapan kabupaten di kawasan Danau Toba. Mereka terlihat memanjatkan doa.
Mereka lalu mempersilakan Togu Simorangkir dan dua teman aktifis mencicipi makanan khas Batak Toba yang dikenal dengan nama Itak Gurgur. Tak lupa kemenyan dibakar saat ritual digelar.
Pada kesempatan itu juga, Togu berpamitan kepada keluarga termasuk ibunda, istri, dan ketiga anaknya.
Khusus kepada anaknya yang bungsu, iapun berbisik, “jumpa kita dua bulan lagi ya amang." Bocah itu berada di gendongan sang istri.
