JAKARTA, Kalderakita.com: Presiden Joko Widodo telah menugasi Kementerian Koperasi dan UKM untuk turut membina para pelaku koperasi dan Usaha Kecil Menengah di lima destinasi wisata super prioritas, salah satunya kawasan Danau Toba.
Studi Kemenkop dan UKM menunjukkan bahwa turis yang datang ke kawasan Danau Toba adalah kelas menegah ke bawah.
“Jadi menurut saya, ada ketidakcocokan dengan strategi besar yang tengah dipersiapkan di sana. Karena super prioritas, harapan kita wisatawan yang datang itu dari luar negeri. Ternyata saya kira lebih banyak lokal dan menengah bawah. Kalau invetasi sebesar itu di Danau Toba dan ternyata yang datang [turisnya] kelas menengah bawah, maka harus ada yang musti diberesin dulu,” kata Teten Masduki kepada Kalderakita.com.
Sejumlah program dijelaskan menteri yang juga mantan pegiat antikorupsi ini terkait pengembangan koperasi dan pelaku UKM di Sumatera Utara. Salah satunya adalah usulan kepada pemerintah daerah agar izin hotel hanya diberikan kepada pembangunan hotel bintang empat dan lima saja.
“Nah bintang tiga ke bawah itu sebaiknya untuk homestay,” imbuhnya.
Dirinya mengaku ingin agar kebijakan pariwisata bukan hanya ditujukan bagi investor besar tetapi bagaimana agar bisa juga mensejahterakan masyarakat di sekitar. Oleh sebab itu pemerintah daerah harus dapat memberi ruang bagi UMKM yang ada di sana.
“Seperti homestay itu…kan tergantung. Kalau pemerintah daerahnya ngizinin [investor besar] membangun juga hotel bintang tiga ke bawah, ya habis lah homestay-nya. Investor besar misalnya dibatasilah ke hotel bintang empat, bintang lima. Yang bintang tiga ke bawah biar homestay... artinya memberikan kesempatan partisipasi bagi orang lokal,” kata Teten.
Berikut ini petikan lengkap wawancara awak Kalderakita.com, Rin Hindryati dan P Hasudungan Sirait: