JAKARTA, Kalderakita.com: Kementerian Pertanian akan menggelar pelatihan sejuta petani dan penyuluh. Acara yang rencananya diselenggarakan pada 28 Juli hingga 1 Agustus ini berformat online dan offline. Sejumlah narasumber dari Kementan dan civitas akademika kampus akan mengisi acara yang bertujuan untuk mendorong naiknya produktivitas pertanian.
Seluruh petani dan penyuluh pertanian di wilayah Indonesia akan dilibatkan dalam gelaran ini.
"Langkah besar harus dilakukan untuk membuat pertanian semakin berdaya saing dan sehat. Segala bentuk inovasi basicnya tetap SDM. Untuk itu, SDM pertanian harus terus diasah agar semakin capable. Dengan diberikan pelatihan secara masif, hasilnya tentu semakin positif," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Untuk mengakselerasi program, sosialisasi pun dilakukan secara gencar.
Pada Minggu (18/7), sosialiasi diberikan kepada petani, penyuluh, dan insan pertanian serta stakeholders di Sulawesi Tengah (Sulteng) lewat daring.
Sosialisasi perlu diberikan untuk menyamakan pemahaman. Dengan demikian, proses pelatihan akan berjalan optimal.
"Kegiatan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh akan mempercepat tercapainya pertanian maju, mandiri, hingga modern. Sebab, SDM pertanian dikuatkan secara menyeluruh. Kualitas dan kuantitas produktivitas tentu akan tercapai secepatnya. Indonesia akan memiliki katahanan pangan kuat," terang SYL.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa kesehatan petani harus dijaga, terutama di era pandemi COVID-19.
" Agar semuanya sehat secara umum, maka masyarakat harus mengutamakan konsumsi pangan lokal. Dengan begitu, petani Indonesia akan sejahtera. Produktivitasnya tinggi seiring peningkatan kompetensi SDM," jelasnya.
Digelar masif
Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh memiliki durasi waktu 10 jam per sesi. Materinya pun beragam.
Ada tiga kelompok pelatihan yang bisa dipilih peserta. Salah satunya adalah Kelompok Dasar dengan materi Kebijakan Pemupukan Nasional. Peserta akan mendapatkan 7 jam pelatihan dalam formasi Kelompok Inti. Di kelompok ini, ada 5 materi yang akan disampaikan, yakni Pengelolaan Kesuburan Tanah, Pemupukan Berimbang, Pupuk Kompos, Pupuk Hayati, dan Pengenalan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Narasumber pada pelatihan ini diantaranya dari Widyaiswara.
Untuk Kelompok Penunjang, akan ada materi Motivasi.
"Materi pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan petani saat ini. Pengetahuan teknis pertanian tetap diberikan, selain pengembangan usahanya melalui penguatan permodalan. KUR ini menjadi peluang besar untuk petani semakin maju dan sejahtera," tegas Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.
Lebih lanjut disampaikan, ada beberapa alur yang harus diperhatikan para calon peserta pelatihan.
Pada H-17, ada identifikasi Calon Petani, Calon Lahan (CPCL), untuk mengetahui profil peserta dan lokasi pelaksanaannya.
Tahap berikutnya, pengumuman yang disampaikan lewat surat, website, dan media sosial.
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Leli Nuryati menambahkan, peserta diminta melakukan registrasi pada H-15 hingga hari pelaksanan pelatihan.
Registrasi dapat dilakukan melalui link dan QR Code.
Pelaksanaan pelatihan onine dilakukan lewat zoom dan live streaming via YouTube.
Pada H+3, peserta bisa mengunduh digital sertifikat.