PANGKEP, Kalderakita.com: Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pengembangan budidaya tanaman porang. Komoditas unggulan ini memiliki potensi besar untuk dijadikan berbagai produk olahan siap ekspor. Salah satu lumbung porang nasional yang tengah disiapkan berada di Kabupaten Pangkep.
Kementan bersama Pemerintah Kabupaten Pangkep mulai menggarap lahan porang di Kampung Celai, Kelurahan Balleanggi, Kecamatan Balloci, Sulawesi Selatan. Di sana, lahan porang yang digarap kurang lebih mencapai 550 hektare dari total 1.000 hektare lahan yang disiapkan di dua Kecamatan.
"Yang pasti Pangkep harus lebih maju, lebih maju dan lebih maju lagi jika dibanding hari yang sudah kita lewati. Pangkep itu punya matahari bagus, tanah yang bagus dan air bagus. Kalau begitu kita syukuri nikmat Allah ini untuk menanam porang," ujar Mentan Syahrul Yasin Limbo, Senin (19/7) seperti dilansir di website resmi Kementan.
Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau menyampaikan terimakasih atas perhatian besar Kementan membangun komoditas porang di Kabupaten Pangkep. Apalagi masyarakat Pangkep telah mendapat bimbingan teknis bagaimana menanam porang yang baik. Ia berharap di masa depan dapat melakukan penanaman dengan metode yang lebih modern.
"Untuk seluruh masyarakat saya berharap kita dapat meningkatkan perekonomian kita dengan pengembangan komoditas porang ini. Kalo bisa komoditi ini juga menjadi andalan kabupaten Pangkep," katanya.
Meski demikian, Mentan meminta seluruh eksportir dan unsur pimpinan daerah agar tidak melakukan ekspor bibit porang sebagai upaya bersama dalam menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil porang global.
Tanaman porang (foto: agricom)
"Saya juga mendorong Gubernur dan para Bupati agar bisa mengakselerasi porang lebih kuat lagi. Kenapa? sebab porang bisa mnejadi beras, kosmetik, farmasi dll. Yang tidak boleh adalah melakukan ekspor umbinya melalui ciping atau setelah di modernkan," katanya.
Budidaya Porang di Sulsel
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan Pengembangan budidaya porang di Provinsi Sulawesi Selatan melalui fasilitasi bantuan pemerintah telah dimulai sejak 2020 dengan memanfaatkan lahan seluas 577 hektar. Dari total lahan itu, 13 hektar merupakan bantuan lahan untuk pilot project/kebun bibit di Kabupaten Sidrap, Bantaeng, dan Universitas Hasanudin. Sedangkan 564 hektar lahan mendapat bantuan pupuk yang dialokasikan di 6 kabupaten.
"Tahun 2021 Provinsi Sulawesi Selatan mendapat alokasi kegiatan porang seluas 20 hektar di 11 Kabupaten diantaranya Kabupaten Soppeng, Sidenreng Rappang, Wajo, Sinjai,Barru, Maros, Bantaeng, Takalar, Bulukumba dan Luwu Utara dengan bantuan full paket benih dan pupuk," katanya.
Meningkatnya penanaman porang dipicu oleh meningkatnya minat petani bercocok tanam porang karena adanya tingkat keuntungan yang memadai,berkembangnya industri olahan berbahan baku,serta didukung oleh kesesuaian lahan.
"Oleh karena itu saya harapkan kondisi seperti ini terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan sehingga dimasa yang akan datang produksi porang Nasional akan terus berkembang tentu tanpa mengganggu pengembangan komoditas pangan lainnya" tutupnya.