Jokowi Akan Tindaklanjuti Laporan Aliansi Gerak Tutup TPL

Presiden Jokowi menyapa anggota TIM 11 lainnya via whatsapp call (Foto: FB Oni)
Presiden Jokowi menyapa anggota TIM 11 lainnya via whatsapp call (Foto: FB Oni)

JAKARTA, Kalderakita.com: Penantian selama 10 hari di Jakarta akhirnya berujung hari ini. Togu Simorangkir dan kawan-kawan yang telah berjalan selama 44 hari dari Balige, Sumatra Utara, ke Jakarta dapat kembali bergerak menuntaskan aksi jalan kaki ke Istana Merdeka, Jakarta, yang tersisa cuma 8 kilomater.  

Pagi tadi, rombongan Togu yang beranggotakan 11 orang sehingga bersebutan TIM (Tulus Ikhlas Militan) 11, menggenapkan aksinya. Datang akirnya kepastian bahwa Presiden Joko Widodo bersedia menerima Togu Simorangkir, cicit Raja Sisingamangaraja XII , di Istana hari ini, Jumat (6/8).

Pada 27 Juli lalu, rombongan Togu seharusnya telah menuntaskan aksinya jika tidak dicegat aparat kepolisian. Langkah mereka terhenti persis di Bundaran Senayan, tepatnya di kitaran Patung Pemuda Membangun.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang memberlakukan PPKM atau Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 karena kasus COVID-19 yang masih tinggi. Togu dan kawan-kawan diminta melakukan swab antigen.

Hasilnya, hanya Togu yang dinyatakan positif. Begitu pun, aparat kemudian meminta seluruh anggota TIM 11 naik ke kendaraan khusus yang akan membawa mereka ke Pusat Isolasi Mandiri Pasien COVID-19 di Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan. Togu yang hasil swabnya positif wajib menjalani tes PCR. Hasilnya baru diketahui keesokan hari. Oleh sebab itu dia menginap seharian di Pasar Rumput, sementara anggota lainnya dibebaskan.

Togu menunggu di ruang tunggu Istana (foto: FB)

Hari ini mereka menuntaskan sisa 8 kilometer berjalan kaki ke Istana. Tapi, Togu Simorangkir saja yang diterima Presiden Joko Widodo pukul 10.30 pagi tadi.

Sementara yang lain menunggu di luar. Anggota TIM 11, Anita Martha Hutagalung yang akrab disapa Oni, menggambarkan kebahagiannya saat berkesempatan berbicara langsung dengan Jokowi lewat video call. Dia pun mem-posting pengalamannya itu di Facebook:

Tadi pas Presiden Joko Widodo Video Call ke HP Oni. Yang ditanya beliau : mana Opung Anita dan Bumi. Trus beliau bilang bulan ini 15 hutan adat akan diselesaikan. Diantaranya 5 SK Hutan Adat sudah rampung. Presidenku Luar biasa.

Dukungan pun mengalir deras. Ada 9.300 netizen yang me-like, 1.600 di antaranya memberi komentar. Halaman ini pun di-share sebanyak 491. Kebanyakan netizen memberi apresiasi atas pencapaian TIM 11, sembari memuji Presiden Jokowi. Berikut ini antara lain komentar para netizen di wall FB Oni:

“Puji Tuhan ONI doa kita dikabulkan Tuhan, berbahagialah Tim 11 bisa ketemu bpk Presiden Jokowi walaupun diwakili ito Togu Simorangkir tp mantap. TIM 11 sdh masuk istana, semangat.”

“Alhamdullilah Puji Tuhan. Pakde tercinta Presiden Joko Widodo memang sayang dan mencintai rakyatnya

We love you Pak. Horas terima kasih (dilengkapi dengan emoji love, terharu, gembira—Red]”        

“Menangis terharu aku oni [emoji terharu—Red] ...pakde Presiden Joko Widodo benar2 sangat menyayangi rakyatnya. Terimakasih oni dan tim 11 sehat2 kalian semua yaaa Gbu all.”

“Terimakasih bapak presiden Joko Widodo atas kesediaannya bertemu TIM 11. Semoga hutan, danau Toba dan alam sekitarnya dapat lestari. Terutama infrastruktur yang tidak hancur Krn TPL.”

Togu dan putranya Bumi di halaman istana (foto: FB)
 

Ini kata Presiden ke Togu

Beberapa hal disampaikan Presiden Jokowi saat bertemu Togu Simorangkir pagi tadi. Ada 3 poin penting yang menjadi bahasan mereka.

Pertama, Presiden berkomitmen untuk mengembalikan tanah adat ke masyarakat adat. Ada 15 hutan adat seluas 25.000 ribu hektar yang SK-nya segera diterbitkan dalam waktu dekat. Lima SK hutan adat sudah terbit dan copy SK telah diserahkan kepada Togu. Sementara itu SK untuk 10 hutan adat akan dituntaskan bulan ini. Proses ini akan terus dilanjutkan.

Kedua, Presiden akan menindaklanjuti laporan [dalam bentuk buku yang berjudul Indorayon—Toba Pulp Lestari (TPL)—Sumber Bencana bagi Masyakat Kitaran Kaldera Toba] yang disampaikan Togu. Kalau terbukti ada pelanggaran, maka pemerintah akan memberi sanksi. Presiden juga menyebut bahwa audit menyeluruh sedang dikerjakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Masukan dari Aliansi Gerakan Rakyat (Gerak) Tutup TPL yang laporannya diserahkan Togu kepada presiden akan dipertimbangkan sebagai input dalam proses audit yang tengah dikerjakan Tim Kerja Kementerian LHK.

Ketiga, Presiden akan berkunjung ke Kawasan Danau Toba pada November atau Desember dan bersama-sama dengan masyarakat adat melakukan penanaman pohon untuk rehabilitasi kawasan.