Spirit Sisingamangaraja XII

Raja Sisingamangaraja XII (foto: FB Togu)
Raja Sisingamangaraja XII (foto: FB Togu)

Oleh: Togu Simorangkir*

JAKARTA, Kalderakita.com: TIM 11 (Tulus - Ikhlas - Militan 11) melakukan AJAK TUTUP TPL (Aksi Jalan Kaki Tutup TPL) dari Toba ke Jakarta itu dengan spirit Sisingamangaraja XII.

Kami berangkat tanggal 14 Juni 2021 dari Makam Sisingamangaraja XII di Soposurung, Balige. Perjalanan ini sekaligus memperingati 114 tahun Sisingamangaraja XII gugur.

Indonesia dijajah Belanda selama 360 tahun, namun Tanah Batak yang paling sulit ditaklukkan. Penjajah lebih takut melihat Raja Sisingamangaraja XII, namun ada yang berkhianat kala itu yang pada akhirnya menyebabkan gugurnya Sisingamangaraja XII.

Setelah Indonesia Merdeka, ternyata penjajahan belum berakhir di Tanah Batak. Bentuk penjajahannya berupa perusakan lingkungan yang terus terjadi di Tanah Batak dan terutama di Ekosistem Danau Toba hingga saat ini menjelang 76 tahun Indonesia Merdeka.

Setelah 44 hari berjalan kaki dari Toba dan saat kami memasuki Jakarta, kami dihadang polisi di Jalan Sisingamangaraja. Dan sempat berdebat dengan oknum polisi yang membentak Bumi karena memakai bendera Sisingamangaraja XII dipunggungnya.

Ritual adat Batak digelar saat hendak melepas Togu dkk aksi jalan kaki ke Jakarta (foto:tribun)

Dan saat Bapak Presiden Joko Widodo akhirnya menerima perwakilan dari TIM 11 untuk bertemu dengannya, kami berangkat dari rumah Cucu Sisingamangaraja XII, Ny. Brigjen W. Siahaan Br. Simorangkir. Dan di dinding rumah ini ada lukisan Sisingamangaraja XII yang sedang menaiki kuda berwarna putih.

Dan di lengan kiriku, sejak setahun lalu ada tato dengan simbol Sisingamangaraja XII. Dan saat berbicara empat mata dengan Bapak Presiden, aku mengenakan Ulos Sibolang yang berusia lebih 100 tahun yang dimiliki Putri Sisingamangaraja XII.

Aku tidak percaya namanya kebetulan. Tondi Sisingamangaraja XII ada dalam AJAK TUTUP TPL. Sehingga setiap kejadiannya terkait dengan Sisingamangaraja XII.

Misi AJAK TUTUP TPL itu sudah tercapai yaitu MENCARI PERHATIAN PUBLIK. Dan melebihi ekspektasi. Dukungan mulai sejak jalan dari Soposurung terus berdatangan. Ada yang memberi makanan, buah, minuman, susu, masker, vitamin, uang, penginapan dan saat kita LIVE di Facebook setiap hari ratusan bahkan ribuan orang yang menonton dan memberikan dukungan dengan komentar yang berisi semangat dan nyinyiran. Bahkan saat kami "ditangkap" dan dinaikkan ke mobil keranjang dengan pengawalan ketat oleh pihak kepolisian, ada lebih dari 6000 orang yang menonton kejadian itu di Live Facebookku.

Togu dkk dibawa ke Wisma Atlet kemudian Pasar Rumput (foto: FB Togu)

Hingga dimasa PPKM seperti saat ini kita bisa diterima oleh Bapak Presiden dan Bapak Presiden menyapa TIM 11 melalui video call, itu sangat luar biasa. Dan pada akhirnya Bapak Presiden memposting video saat beliau video call dengan TIM 11 di media sosial pribadinya yang saat postingan ini dibuat sudah lebih dari 800.000 orang yang menontonnya. Pengalaman yang tidak akan pernah kita lupakan.

Perjuangan untuk TUTUP TPL masih panjang.  Ibarat sebuah buku AJAK TUTUP TPL ini baru Kata Pengantar. Kita baru akan masuk BAB I karena dokumen dosa-dosa Toba Pulp Lestari yang dulunya bernama Indorayon sudah diterima Bapak Presiden dan kita doakan Bapak Presiden disela kesibukannya bisa membaca dokumen yang disiapkan oleh Aliansi Gerakan Rakyat TUTUP TPL. Kita belum tahu ada berapa BAB nantinya. Tapi teruslah kita beraksi agar BAB demi BAB terus mengalir.

Perjuangan baru kita mulai lagi walaupun Organisasi Masyarakat Sipil seperti KSPPM, AMAN, BAKUMSU, WALHI dan organisasi dan individu-individu lainnya sudah sejak lama melakukan gerakan untuk menutup TPL ini.

Saatnya kita merapatkan barisan untuk sebuah visi KELESTARIAN DANAU TOBA UNTUK KESEJAHTERAAN GENERASI MENDATANG. Buatlah aksi-aksi yang mengarah kepada upaya-upaya untuk menutup TPL. Namun janganlah aksi yang anarkis. Perlawanan tanpa kekerasan lah yang kita lakukan.

Ada saja yang menyumbang selama aksi jalan kaki (foto: FB Oni)

Menutup TPL memang sulit namun bukan berarti tidak mungkin. Asal kita tetap setia melakukan semuanya ini demi leluhur kita dan generasi mendatang. 15 SK penetapan Hutan Adat merupakan sebuah langkah awal untuk mimpi kita agar TPL Tutup.

TIM 11 akan terus bergerak untuk menutup TPL sampai kita MENANG; TPL DITUTUP selamanya. Bentuknya seperti apa? Tentunya bukan dengan Aksi Jalan Kaki lagi. Namun dengan kegiatan-kegiatan yang konkrit untuk melestarikan lingkungan dan menciptakan mekanisme mata pencaharian bagi satu atau dua orang saudara kita yang bekerja di TPL yang pada akhirnya nanti kegiatan tersebut bisa diadopsi oleh siapapun sehingga saudara kita yang saat ini bekerja di TPL akan tetap bisa melanjutkan kehidupan seperti kekwatiran banyak orang ketika TPL Tutup.

Penyadaran dan Kampanye TUTUP TPL dan perusahan perusak lingkungan lainnya akan terus kita lakukan.  

Mohon maaf bila banyak yang tidak puas atas pertemuan empat mataku dengan Bapak Presiden. Dokumen dosa-dosa TPL baru saja diterima Bapak Presiden. Semua butuh proses.  Sisingamangaraja XII saja 30 tahun melawan penjajah. Masa kita berharap pertemuan yang diberikan waktu 30 menit berharap TPL langsung ditutup. Ya tidak mungkinlah.

Seperti dari sejak kita melakukan Aksi Jalan Kaki pada tanggal 14 Juni, sudah aku katakan bahwa "AJAK TUTUP TPL itu tidak bisa menutup TPL. Yang bisa menutup TPL itu adalah dosa-dosanya sendiri. Dan dokumen itu sedang disiapkan oleh Aliansi Gerakan Rakyat Tutup TPL. Aksi jalan kaki ini hanya mencari perhatian dan melakukan penyadaran dan kampanye yang ingin mengatakan bahwa Tano Batak, Danau Toba sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja". (Pernyataanku saat diwawancara beberapa media di Makam Sisingamangaraja XII)

Togu dan Presiden di Istana (foto: diterima presiden

Diterima Bapak Presiden saja aspirasi kita itu sudah sebuah hadiah kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 76 menurutku. Walaupun karena pandemi hanya satu orang bisa diterima.

Teruslah kita memlihara mimpi kita agar TPL dan perusahaan perusak lingkungan lainnya ditutup oleh pemerintah. Sebuah membutuhkan proses.

Power of Dream. Power of Mind. Power of Pray.

Mari kita memiliki sifat TOBA (Tegas - Optimis - Berani - Aksi) untuk memelihara mimpi bersama kita ini.

Panjang Umur Perjuangan

Salam TIM 11

Bergembira Dalam Perjuangan

#TutupTPL

#TutupPerusakLingkungan

#BosLebay

*Penulis adalah pegiat sosial dan cicit Raja Sisingamangaraja XII