Dari Panoguan Solu Menikmati Pesona Danau Toba

Panorama menawan dari Panoguan Solu (foto: P Hasudungan Sirait/Kalderakita.com)
Panorama menawan dari Panoguan Solu (foto: P Hasudungan Sirait/Kalderakita.com)

JAKARTA, Kalderakita.com: Panoguan berarti  penghelaaan, sedangkan solu sampan. Jadi,  dua kata yang disatupadukan ini bermakna penarikan sampan. Sebuah solu bercat hijau dipasang di sana sebagai latar depan manakala orang hendak memandang ke arah danau di kejauhan.

Setelah mengetahui makna dua potong kata yang ditautkan dan melihat alat pengangkutan yang dipajang maka tebakan atau tafsir bisa muncul dari mereka yang awam ihwal latar penamaan tadi. Apakah dari sana dahulu sampan ditarik ke tepian danau? Kalau jawabannya ‘ya’, berarti lintasannya bukanlah kitaran solu dipajang. Soalnya tebingnya curam betul.

Foto: P Hasudungan Sirait/Kalderakita.com

Lupakanlah untuk sementara soal nama. Nanti itu bisa ditanyakan ke si empunya tempat. Ada yang lebih menarik dari itu yakni kemolekan alam sekitar dan keasriannya yang masih terjaga. Kawasan yang berada di Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbanghas), ini mirip dengan dua obyek wisata di sekitarnya yang juga menjual  keistimewaan panorama Kaldera Toba: Hutaginjang dan Sipinsur.

Foto: P Hasudungan Sirait/Kalderakita.com

Tapi ada bedanya. Hutaginjang dan Sipinsuryang namanya kian berkibar saja memiliki infrastruktur wisata yang lumayan lengkap karena negara telah nyata hadir di sana. Sipinsur, terutama, yang merupakan primadona Humbanghas. Adapun Panoguan Solu, ia masih serba apa adanya. Yang ada di sana baru sebatas warung-warung sederhana dan pelataran yang agak luas tapi masih melompong. Begitupun, pesonanya tetap tinggi.